Ladies Traveler

Perempuan Juga Bisa Keliling Dunia
Asia | Cerita Traveling

Wulan (Host di Singapura)

June 3, 2010

Sebelum saya berangkat traveling, saya pasti akan mencari host yang mau menampung saya secara gratis ketika saya berada di kotanya. Destinasi terakhir saya saat Asean Trip Februari lalu adalah Singapura. Saya langsung search host yang tinggal di Singapura melalui situs jejaring backpacker www.couchsurfing.org. Cukup banyak member yang tinggal di Singapura dan saya pun me-request ke beberapa orang untuk bisa surf di couch-nya (hehehe… :D). Tapi dari sekian orang yang saya request, tidak satupun membalas message saya.

Dag-dig-dug-dag-dig-dug, huaaa… it means, saya harus meluangkan sekian dolar uang saya untuk bayar hotel. Masalahnya adalah, Singapura itu mahal gila! Mana ini juga destinasi terakhir, jadi pastinya uang saya nanti tinggal sisa-sisa saat saya sampai di Singapura. Huhuhu, sempet takut juga sih nanti saya bakalan kekurangan uang saat di Singapura. Tapi saya nggak patah semangat, walaupun Asean Trip saya sudah berjalan, saya tetap dengan rajinnya mencari host yang mau dan bisa menampung saya saat saya di Singapura.

Sebenarnya saya memiliki dua kakak kelas satu SMA yang saat ini sedang stay di Singapura, mbak Novrida dan mbak Wulan. Tapi kok kebetulan juga saat itu mereka lagi nggak bisa untuk jadi host saya.

Mbak Novrida nggak bisa karena saat itu dia sedang UAS. Di apartemen mbak Novrida (yang ditinggalinya bersama beberapa temannya) ada peraturan tidak tertulis kalau sedang ujian, penghuni apartemen tidak boleh membawa tamu dari luar untuk menjaga kondusifitas suasana belajar saat masa ujian. So, dengan sangat menyesal, mbak Novrida memberitahu saya kalau saya nggak bisa tinggal di apartemennya selama saya di Singapura.

Mbak Wulan Aquariyanti dan suaminya, mas Nino Wicaksono

Mbak Wulan, “atasan” saya saat saya tergabung di OSIS SMAN 1 Jember masa bakti 2002/2003. Saya sudah menghubungi mbak Wulan untuk request numpang tinggal sebelum saya berangkat Asean Trip. Tapi kebetulan juga di tanggal yang sama ketika saya di Singapura, adik ipar mbak Wulan juga mau jalan-jalan ke Singapura, jadi otomatis satu-satunya kamar kosong yang ada di apartemennya akan dipakai sama adik iparnya. It means, saya juga nggak bisa numpang di apartemen mbak Wulan. Fiuuuhhhh, susahnya cari host… 🙁

But you know, karena emang mbak Wulan yang orangnya super duper baik, di saat-saat terakhir sebelum saya sampai di Singapura, mbak Wulan kasih kabar ke saya kalau saya bisa numpang di apartemennya selama saya di Singapura nanti. Yeeyy, Alhamdulillah, uang untuk sewa youth hostel bisa disimpan untuk beli es krim! Hehehe… 😀

Jadi-jadi, mbak Wulan bilang ke adik iparnya kalau ada backpacker kere (hahaha… ngatain diri sendiri! :D) yang mau ke Singapore. And unfortunately, backpacker kere itu mantan adik kelas mbak Wulan waktu di SMA. Terus mbak Wulan nanya ke adik iparnya, “boleh nggak kalau share kamar selama dia di Singapore? Nggak lama kok, paling lama dua hari aja” (kira-kira begitulah mbak Wulan nanya ke adik iparnya). Dan emang adik ipar mbak Wulan juga baik, dia mengiyakan. Jadilah saya bisa numpang di apartemen mbak Wulan. Begitu ceritanya.

Jangan tanya lagi gimana baiknya mbak Wulan. Dia ngejemput saya ke stasiun MRT Khatib, masakin sarapan buat saya selama saya di Singapura, ngebikinin direction yang jelas untuk ke tempat-tempat yang worth it dikunjungi di Singapura, saya dipinjemin laptop plus koneksi internetnya, saya bebas masak dan “menjarah” isi kulkasnya, terus mbak Wulan juga ngasih saya koin dolar Singapura yang jumlahnya banyak banget untuk ongkos naik bus, MRT dan beli es krim! Hehehe… 😀 Baik banget kan kakak kelasku yang satu ini?

Pokoknya Alhamdulillah banget deh mbak Wulan bisa jadi host saya waktu saya backpacking ke Singapura. Makasih banyak ya Mbak Wulan… 🙂

Bogor, 31 Mei 2010 15:04

~Okvina Nur Alvita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *