Review Hotel dan Villa | Uncategorized

The Bali V (Bali Vivere) Hotel and Villa: a cozy place to stay in Seminyak-Bali

By on January 9, 2014

Seminyak, salah satu area yang cukup terkenal di Bali, terutama bagi kalangan bule. Kalau orang lokal sih jarang banget yang notice sama daerah Seminyak ini. Karena kalau turis domestik (lokal), yang ada di top of mind-nya kalau nggak Kuta ya Legian. So, banyak yang nggak “ngeh” kalau di Bali juga ada satu area yang namanya Seminyak.

Anyway, bagi saya pribadi yang sudah hampir 4 tahun tinggal dan menetap di Bali, saya suka dengan area Seminyak. Deretan toko/butik dan juga resto-resto yang ada di Seminyak unik-unik dan enak aja diliatnya. Trus bule yang malang melintang di Seminyak juga nggak seperti bule-bule di Kuta. Mereka lebih terlihat bersih dan jauh dari kata bule backpacker. Wajar aja sih karena sebagian besar penginapan yang ada di Seminyak kelas bintang 3 keatas semua…

Ngomong-ngomong soal penginapan yang ada di Seminyak, sudah jadi rahasia umum kalau disana penginapannya bagus-bagus dan juga mahal pastinya. Karena kebanyakan hotel-hotel bintang 3 keatas atau villa. Bisa kebayang kan harganya berapa… eh tapi, ditengah-tengah penginapan di Seminyak yang harganya selangit, ada lho 1 penginapan yang bagus dengan harga yang tidak terlalu mahal, The Bali V (Bali Vivere) Hotel.

The Bali V Hotel terletak di jalan Braban, Seminyak-Bali. Konsep hotel ini awalnya adalah villa. Jadi jumlah kamar yang ada nggak banyak, hanya ada 9 kamar. Jumlah kamar yang sedikit ini kalau menurut saya malah enak lho karena bikin suasana berasa lebih private. Seperti hotel di Bali pada umumnya, The Bali V Hotel memiliki Fasilitas restoran (walaupun nggak terlalu gede) dan kolam renang.

Bulan Desember kemarin saya berkesempatan untuk menginap di hotel ini. Yang saya suka dari hotel ini adalah, di kamar mandinya ada bathtub-nya. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan lokasi yang bagus, agak surprise aja hotel ini menyediakan bathtub di kamar mandinya. Mengingat sekarang ini hotel di Bali berkonsep modern-minimalis. Sehingga memanfaatkan lahan yang ada untuk jumlah kamar yang semaksimal mungkin, jadi sesuatu yang makan lahan banyak (seperti bathtub) dihilangkan oleh pihak pengembang hotel. Tapi hal ini tidak dilakukan sama The Bali V hotel. Mantap kaann…

Kalau menurut saya, The Bali V Hotel cocok banget untuk para honeymooners yang memiliki budget untuk honeymoon nggak terlalu tinggi. Mengapa demikian? karena seperti sudah saya jelaskan di atas, hotel ini kamarnya sedikit, jadi bikin suasana lebih private. Trus harganya juga masih masuk dalam kategori terjangkau untuk ukuran kantong orang Indonesia. Dan yang pasti, kamarnya ada bathtub-nya! Soalnya biasanya kan orang-orang yang lagi bulan madu nyari hotel yang ada bathtub-nya tuh… Secara pasti capek banget kan abis acara nikahan, pengennya yang relax gitu sambil berendam di bathtub. Ya kan?

The Bali V (Bali Vivere) Hotel
The Bali V (Bali Vivere) Hotel
The Bali V (Bali Vivere) Hotel
The Bali V (Bali Vivere) Hotel
Kamar Hotel The Bali V (Bali Vivere)
Kamar Hotel The Bali V (Bali Vivere)
Kamar Hotel The Bali V (Bali Vivere)
Kamar Hotel The Bali V (Bali Vivere)
View dari bathtub kamar hotel The Bali V (Bali Vivere)
View dari bathtub kamar hotel The Bali V (Bali Vivere)

Saya rekomendasikan The Bali V (Bali Vivere) Hotel and Villa jika para travelers ada yang mau berlibur di Bali. Karena hotel ini menurut saya merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari saat berkunjung ke pulau Dewata-Bali.

Continue Reading

Thoughts | Uncategorized

I Love Bali

By on September 23, 2013

Jember, Bogor, Bali (Denpasar). Saya pernah tinggal di tiga kota itu. Dan yang terakhir adalah yang saat ini jadi tempat tinggal saya. Dari 3 tempat tersebut, saya merasa paling nyaman tinggal di Bali.

Sejak tahun 2010 saya pindah domisili dari Bogor ke Bali. Awalnya saya merasa biasa-biasa aja tinggal di kota ini. Tapi lama kelamaan saya jadi jatuh cinta sama Bali. Dan sekarang, setiap saat saya jadi makin jatuh cinta sama Bali.

Untuk masalah keindahan alam, jangan ditanya lagi. Bali punya semuanya. Mau pemandangan pantai, dari ujung utara ke selatan ke barat ke timur, pasti ketemu sama yang namanya pantai. Pengen lihat atau ngerasain nuansa pegunungan, tinggal pergi aja ke Bali tengah. Urusan panorama alam, semuanya komplit ada di Bali.

Itu hal kasat mata yang bisa kita nikmati dari Bali.

Bedugul - Bali
Bedugul – Bali

Tapi sejujurnya bukan hal kasat mata itu yang bikin saya jatuh cinta banget sama pulau ini. Tapi ada banyak hal tak kasat mata yang saya rasakan setelah menetap 3 tahun di pulau nan cantik ini.

Yang pertama adalah tentang toleransi umat beragama di Bali. Menurut saya, Bali menempati posisi tertinggi untuk urusan toleransi antar umat beragama. Kita disini jarang banget tidak pernah ngeributin yang namanya agama. Malah sebaliknya, antar umat beragama di Bali saling menjaga satu sama lain. Saat ada salah satu ormas keagaaman yang terkenal brutal dan anarkis mau masuk Bali, maka umat muslim se-Bali melayangkan surat terbuka untuk bersama pecalang akan menahan kedatangan ormas tersebut di beberapa titik yang memungkinkan mereka untuk masuk ke Bali. Contoh lain, saat perayaan hari Raya Nyepi jatuh pada hari Jumat. Maka umat muslim tetap boleh melaksanakan sholat Jumat di masjid terdekat dengan rumahnya, namun dihimbau untuk tidak menggunakan pengeras suara untuk tidak mengurangi kekhikmat-an umat Hindu yang sedang Nyepi. See… Indahnya toleransi umat beragama di Bali…

Hal kedua, di Bali tidak ada gedung pencakar langit. Tinggi bangunan di Bali tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa. Itu merupakan aturan adat orang Bali. Tidak adanya gedung yang menjulang tinggi di Bali jujur bisa menyejukkan pandangan mata saya dan mengurangi tingkat stress yang saya rasakan. Di Jakarta misalnya, banyak banget kan gedung-gedung tinggi disana, yang saya rasakan orang-orang di Jakarta pada sibuk dan buru-buru terus, plus muka-muka mereka sepertinya menyimpan banyak beban dan stress. Beda sama di Bali yang nyantai dan orang-orangnya seperti menikmati hidup semua. Hehehe…

Hal ketiga, di Bali saya bebas pakai baju seperti apapun tanpa takut (amit-amit) terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perkosaan. Mungkin karena orang-orang Bali sudah terbiasa dengan bule yang pakai pakaian minim kali ya, jadi wanita pakai baju seperti apapun, bahkan cuma pakai bikini sekalipun, tidak akan ada tatapan melecehkan dari orang lain, terutama laki-laki.

Yang pasti, saya merasa lebih tenang dan damai di Bali.

I Love Bali….

Continue Reading