Thoughts

Terbang “Gratis” dengan Garuda Indonesia, Mau???

By on November 30, 2015

Hallow travelers,

How are you?
Jangan bilang kalau ada yang lagi suntuk dan pengen jalan-jalan tapi budgetnya minim banget!
Emang sih, traveling itu termasuk salah satu hobi yang nggak murah. Tapi kalau kita bisa nekan budget di sana-sini hingga membuat biaya perjalanan kita berkurang drastis, ya kenapa nggak? Ya kan?

Nah, untuk nekan biaya perjalanan yang drastis itu saya akan kasih bocorannya nih travelers.
Apa? Traveling ala backpacker? Nggak lah yaw…
Nunggu sampai ada promo gila-gilaan dari maskapai? capek ya bo di-php-in! Entah kapan promo-promo tersebut akan muncul. Dan sekalinya muncul bisa setengah gila nyari harga yang beneran dahsyat! (*sering banget ngalamin hal ini soalnya…)

Trus apa dong untuk ngurangin budget traveling?

Sama seperti judul posting ini, Terbang “Gratis” dengan Garuda Indonesia!!

Wow wow wow, kalau maskapai low cost yang kadang bikin promo Rp.0 sih udah biasa ya… Tapi ini Garuda Indonesia gitu lho…

Gimana caranya???

Nih, saya kasih tahu ya… Caranya adalah dengan ngeredeem point GA Miles.
“Ya elah, ya situ sering terbang naik Garuda!! Lah untuk kita-kita yang jarang banget dan bahkan nggak pernah naik pesawat Garuda begimana dong??”

Tenang saudara-saudara, saya pun bisa dihitung dengan jari di satu tangan intensitas terbang pakai Garuda Indonesia yang mengharuskan saya untuk beli tiket. Dan itupun terjadi saat saya belum daftar sebagai Garuda Frequent Flyer (jaman dulu) / GA Miles (jaman sekarang). Saya malah ngeredeem point GA Miles saya saat saya nggak pernah terbang sekalipun dengan Garuda Indonesia (yang saya harus bayar tiketnya).

KOK BISA?

Continue Reading

Cerita Traveling | Indonesia

Dibalik Layar Tour de Sumatera Chapter 2 (Juni 2010)

By on February 2, 2012

Masih inget kan sama cerita saya Dibalik Layar Tour de Sumatera? (kalo udah lupa, bisa dibaca disini)

Dan inilah lanjutannya… 🙂

Packing
Setelah tiket pesawat pulang sudah saya simpan di flash disk, saya langsung mematikan laptop saya sekaligus mencabut semua kabel yang terpasang padanya, lalu menyimpannya baik-baik dalam lemari pakaian saya. Ya, saya akan berpisah dengan laptop yang sungguh sangat berjasa menjadi penghubung saya dengan ini itu, yang pada akhirnya saya bisa jalan-jalan kesana-kemari (beberapa kalinya gratis karena program beasiswa atau student conference).

Okay, beres nyimpen laptop saya langsung meraih carrier. Memasukkan beberapa pakaian ke dalamnya dan juga beberapa perlengkapan lain yang dibutuhkan saat traveling nanti, misalnya: toiletries.

Eng ing eng… Waktu terasa bergulir dengan sangat cepatnya. Saya belum mandi! Secepat kilat saya mandi, dan mungkin itu adalah mandi paling kilat dalam hidup saya. Saya nggak punya waktu banyak mengingat perjalanan ke bandara juga lumayan jauh dari tempat kost saya saat itu. Oh, wait… Saya juga belum ngeprint boarding pass (saya melakukan web check in) pesawat nanti!!!

Waktu sepertinya berjalan lebih cepat saat itu. Saya keluar dari kostan saya jam 13.00 WIB, padahal pesawat saya berangkat jam 17.25 WIB! Sedangkan perjalanan yang dibutuhkan dari kostan saya sampai Bandara Internasional Soekarno Hatta kurang lebih 4 jam. Mana saya belum ngeprint boarding pass lagi! Huaaa… benar-benar harus ambil langkah seribu nih…

On My Way to the Airport
Saya loncat sana-loncat sini, lari-lari menuju terminal bus Damri Bogor. Acara “mengejar Bus Damri” sebelumnya juga diwarnai oleh beberapa kali gonta-ganti angkot supaya bisa lebih cepat sampai  di terminal bus Damri.

Waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB saat bus memasuki daerah Priuk. Emang sih, kalo udah nyampe Priuk udah ga terlalu jauh lagi ke Bandara Cengkareng. Tapi tetap saja saya ketar-ketir bakalan ada macet di Jl.Kamal, daerah itu kan juga rawan macet apalagi jam-jam bubaran kantor begini. Huhuhu… Kalau sampai saya ketinggalan pesawat bisa berabe semuanya!

Alhamdulilah, Jl. Kamal saat itu nggak macet dan lancar jaya sampai di bandara. Jam 17.00 saya masuk area Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Emang sih sudah masuk bandara, tapi tetep aja saya ketakutan bakalan ketinggalan pesawat karena jam 17.25 itu boarding pesawatnya otomatis saya sudah harus ada di dalam pesawat paling nggak 20 menit sebelum jadwal itu (kalau pesawat on time). Dan untuk pertama kalinya sepanjang saya pernah naik pesawat, saya berharap penerbangan kali itu akan delay.

Memasuki area bandara, saya langsung hengkang dari tempat duduk saya sebelumnya di dalam bus. Saya mendekati kursi pak sopir. Dengan nada khawatir dan ketakutan bakalan ketinggalan pesawat, saya berkata pada pak sopir “Pak, bisa nggak berhenti di terminal 3 dulu? Soalnya pesawat saya berangkat jam setengah enam kurang lima menit…”. Si pak sopir bus kasihan kali ya ngelihat saya yang parno abis bakalan ketinggalan pesawat, akhirnya beliau mengiyakan permintaan saya. Alhamdulillah…

Sampai di depan terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta saya langsung loncat dari bus, terus lari-lari menuju ked alam terminal. Karena saya sudah melakukan web check in saya nggak perlu lagi check in ke counter maskapai pesawat yang akan saya naiki saat itu. Saya langsung beli airport tax dan meluncur ke gate pesawat dengan langkah seribu. Dan ternyata…pesawatnya delay sampai jam 19.00 WIB! Hahaha… Allah mengabulkan doa saya saat di bus tadi…

Welcome to North Sumatera
Lebih dari jam 9 malam saya baru mendarat di bandara Polonia-Medan. Disana dua teman saya, Budi Andana Maharimin dan Muhammad Reza telah menunggu saya.

Budi dan Reza menunggu saya sejak pukul tujuh malam di bandara Polonia karena nggak tahu kalau pesawat saya delay, padahal saya sudah kirim sms ke Budi, tapi pending. Alhasil mereka “ngendon” di kantin bandara. Saat pengumuman pesawat saya telah mendarat, pereka nggak langsung ke pintu kedatangan karena berpikir saya masih nunggu baggage saya keluar. But, you know, demi alasan tiket pesawat yang lebih murah, saya nggak beli allotment baggage, Jadinya pas ada pengumuman pesawat telah mendarat, ya saya langsung keluar dari pintu kedatangan yang ada di bandara Polonia-Medan. Saya celingak-celinguk disana, batang hidung Budi dan juga Reza nggak terlihat secuilpun! Saya mencoba santai. Jalan menuju ke arah depan ATM yang ada di bandara itu. Saat saya menuju ATM itu (mungkin) Reza dan Budi sampai di pintu kedatangan dengan memegang kertas yang bertuliskan nama saya. Huaaaa… Sensasi dijemput bak turis dengan kantong tebal lenyap sudah… Anyway, setelah berkali-kali menghubungi Budi dan Reza, akhirnya kami bertemu di depan ATM Bandara Polonia. And, let’s go to touch down Medan! 😀

Reza dan Budi menjemput saya di Bandara Polonia-Medan
Sampai di Bandara Polonia-Medan

Keluar dari area bandara, Budi sangat mengerti keadaan saya saat itu. Yup, saya mengalami kelaparan kronis karena nggak satu ransumpun masuk ke dalam lambung saya sejak berangkat dari kost tadi siang. Budi langsung menawari saya makan yang tentu saja langsung saya iyakan. Budi membawa saya ke tempat makan milik ibunya. Disana saya langsung menyantap satu mangkuk soto Medan dan satu piring nasi. Kenyaannggg… 😀

My first dinner in Medan, Soto Medan

New Home, New Family
After my late dinner, kami menuju rumah Budi. Saya akan tinggal disana malam ini. Sesampainya di rumah Budi, saya disambut dengan hangat oleh kakek dan nenek Budi. Hhhmmm, bener-bener feel like home deh! 🙂 Itulah salah satu hal yang nggak bakalan dirasain kalau kita traveling ala “suitcaser”, kita nggak bakalan punya keluarga baru di tempat yang baru kita pijak. Usai ngobrol-ngobrol sama kakek dan nenek Budi, sekarang saatnya ngobrol-ngobrol santai dengan Budi dan Reza merencanakan acara eksplorasi Sumatera Utara esok hari.

Sebelum melakukan perjalanan tour de Sumatera ini saya sudah browsing sana-sini, cari informasi tentang tempat cantik mana saja yang wajib untuk dikunjungi kalau ke Sumatera Utara. Dan pilihan saya jatuh pada danau Toba, air terjun Sipiso-Piso, kota tua-nya Medan (daerah Kesawan) dan istana Maimun.

Saya mengutarakan keinginan saya untuk mengunjungi tempat-tempat itu. Lalu diputuskan kalau esok hari kami akan ke danau Toba plus air terjun sipiso-piso. Lalu hari berikutnya baru ke Kesawan dan istana Maimun. Perfecto! 🙂

Okay, saatnya mendaratkan diri di kasur, menyimpan tenaga untuk meng-explore keindahan tanah Batak esok hari.

bersambung

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (9)

By on January 16, 2012

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

Mulailah Bergerak!!

 Rencana perjalanan udah dibuat. Terus ngapain lagi? Jangan diam saja, mulailah bergerak! Wujudkan rencanamu jadi kenyataan dimulai dari step yang paling awal.

Bikin paspor

Paspor merupakan tanda pengenal kita jika kita sedang di luar negeri. Jadi paspor itu sama dengan KTP saat sedang di luar negeri. So, buat yang masiih belum punya paspor, jika ingin traveling ke luar negeri wajib untuk bikin paspor.

Bikinnya mudah saja, kita tinggal datang ke kantor imigrasi terdekat, beli formulir pembuatan paspor, diisi dan dilengkapi semua persyaratannya. Biasanya, kalau pakai jalur umum, tiga hari kemudian kita harus datang lagi ke kantor imigrasi tersebut untuk wawancara, foto dan cek sidik jari. Dan paspor kita akan jadi satu minggu setelah kita memasukkan formulir.

And, tadaa…paspor warna hijau dengan lambang garuda di sampul depannya sudah bisa kamu gunakan untuk pergi ke seluruh penjuru dunia. 

Booking dan beli tiket pesawat

Booking dan beli tiket pesawat sangat urgent untuk dilakukan, apalagi kalau pas ada tiket murah. Waduh, harus buru-buru dibeli tuh! Tiket yang murah bisa didapat di penerbangan budget airline. Tapi biasanya budget airline tidak menyediakan bagasi gratis untuk penumpangnya. Jadi kalau misalnya kita akan menggunakan bagasi untuk barang bawaan kita, ada tambahan biayanya.

Sebelum membeli tiket pesawat pastikan kamu memang akan berangkat pada tanggal itu karena tiket murah biasanya tiket promo yang non-refundable saat kita membatalkan penerbangan kita. Saya yakin pasti kalian ogah rugi kan? Makanya, benar-benar pastikan jadwal keberangkatan kalian.

Tapi kalau kamu akan pergi ke negara yang mengharuskan kita untuk apply visa terlebih dahulu (seperti negara-negara Uni Eropa, UK, US, Aussie, Jepang, dll), jangan dulu beli tiket pesawat sebelum kita mendapatkan visa negara tersebut. Karena takutnya uang kita sudah habis untuk beli tiket, eh visanya nggak keluar, kan nyesek banget tuh! Untuk keperluan apply visa, biasanya bukti booking saja sudah cukup.

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (8)

By on December 7, 2011
Budgeting Money

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Budgeting

Budgeting merupakan masalah vital yang harus dipersiapkan saat kita akan traveling. Karena ini menyangkut hajat hidup (halah, bahasanya… hehe… :P) kita saat traveling. Jangan sampai kita kekurangan uang saat traveling dan jangan sampai juga kita menghabiskan uang lebih dari budget yang telah ditetapkan.

Untuk menentukan budget saat traveling antara satu orang dengan yang lain mungkin bisa berbeda, tergantung kebutuhan masing-masing. Tapi yang paling penting untuk dipertimbangkan saat membuat budget traveling adalah kebutuhan pokok yang kita perlukan selama traveling seperti transportasi, penginapan, makan, visa dan juga tiket masuk tempat wisata.

Ini saya beri contoh bagaimana menyusun budgeting untuk traveling ala backpacker.

Uraian

Jumlah (Rp.)

Administrasi

Visa Kamboja

200.000

Tiket masuk tempat wisata

325.000

Sub total

525.000

Transportasi

Tiket Pesawat Jakarta – Ho Chi Minh City

460.000

Tiket Pesawat Singapore – Jakarta

400.000

Boarding Pass di Bandara Jakarta

150.000

Ho Chi Minh City – Phnom Penh by Bus

120.000

Phnom Pehn – Siem Reap by Bus

50.000

Siam Reap – Bangkok by Bus

120.000

Bangkok – Kuala Lumpur by Bus

400.000

Kuala Lumpur – Singapura by Bus

125.000

Transport Lokal

185.000

Sub total

2.010.000

Akomodasi

Sewa hostel 2 malam di Ho Chi Minh City

150.000

Sewa hostel 2 malam di Phnom Pehn

100.000

Sewa hostel 1 malam di Siam Reap

50.000

Sewa hostel 2 malam di Bangkok

100.000

Sewa hostel 2 malam di Kuala Lumpur

120.000

Sewa hostel 2 malam di Singapura

180.000

Sub total

700.000

Konsumsi

Konsumsi selama 17 hari (17 x @ Rp.45.000)

765.000

Sub total

765.000

Grand Total

4.000.000

Untuk masalah budgeting ini kita harus disiplin pada diri sendiri. Jangan mengeluarkan uang di luar dan di atas budget yang telah ditetapkan. Apalagi kalau misalnya kita tidak memiliki kartu kredit dan uang yang kita bawa hanya sejumlah budget kita. So, jauh-jauh deh ya sama yang namanya belanja-belanji dan berusahalah untuk nggak “laper mata”. Hehehe… 😛

Tips#12. Disiplinlah saat menggunakan uang saat traveling. Perhitungan dikit juga sah-sah aja kok. Asal jangan sampai kita kekurangan uang saat sedang di luar negeri.

Tips#13. Saat traveling, utamakan mengunakan uang hanya untuk kebutuhan pokok.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (7)

By on November 17, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Scheduling

Nah, setelah semua informasi sudah terkumpul. Saatnya kamu bikin schedule perjalanan kamu. Karena kita independent traveler, so kita jadi travel agent untuk diri sendiri. Keuntungannya adalah kita bisa atur jadwal semau kita dan kita bisa keliling negara atau kota tujuan sepuas yang kita mau serta tidak tergantung pada jadwal yang telah ditetapkan. Kita bisa atur jadwal kita sefleksibel mungkin.

Pengalaman saya waktu Asean Trip kemarin, saya tidak terpaku dengan jadwal yang saya buat dalam schedule saya. Tapi schedule penting untuk dibuat karena kita terkait dengan budgeting dan agar kita memiliki guide line untuk perjalanan independent kita.

Ini schedule yang saya buat waktu sebelum berangkat Asean Trip.

  • Jadwal keberangkatan: 3 Februari 2010
  • Jadwal kepulangan: 19 Februari 2010
  • Jadwal di Vietnam: 3 – 5 Februari 2010
  • Jadwal di Kamboja: 6 – 10 Februari 2010
  • Jadwal di Thailand: 11 – 13 Februari 2010
  • Jadwal di Malaysia: 14 – 16 Februari 2010
  • Jadwal di Singapura: 17 – 18 Februari 2010

Schedule ini saya buat sebagai dasar untuk mengetahui budget yang akan saya buat selama perjalanan saya akan keliling Asean.

 

Tips#11. Sebelum berangkat traveling jangan lupa untuk membuat schedule perjalanan, tapi yang fleksibel.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (6)

By on October 20, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Cari info tempat wisata

Ada yang bilang “Jangan bilang pernah ke …. Kalau belum mengunjungi ….”. Bentuk kongkret dari seruan ini misalnya begini

“Jangan pernah bilang sudah ke Perancis kalau masih belum mengunjungi Menara Eiffel”, atau

“Jangan pernah bilang sudah ke China kalau masih belum ke Great Wall” atau

“Jangan pernah bilang sudah ke Kamboja kalau masih belum ke Angkor Wat”.

Kalau saya pikir ada benarnya juga seruan ini karena setidaknya kita akan mengunjungi tempat yang dianggap menjadi icon suatu kota atau negara.

 

Informasi mengenai tempat wisata yang ada di negara dan kota tertentu bisa kita dapatkan (lagi-lagi) dari internet. Cari saja di search engine dengan keyword tertentu yang berhubungan dengan tempat wisata. Misalnya saja “tourism destination in…”. kita juga bisa mengunjungi official situs dari departemen pariwisata negara tertentu. Biasanya mereka memiliki file yang bisa kita download secara gratis yang berisi informasi lengkap mengenai tempat wisata yang ada di negaranya.

 

Cara lain yang bisa dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tempat wisata di negara atau kota tertentu yaitu dengan tanya-tanya ke travel agent. Biasanya travel agent kan punya paket-paket tur lengkap dengan tempat wisata apa saja yang akan dikunjungi. Nah, contek aja paket yang mereka tawarkan untuk paket pribadi kita. Hehehe… 😛

 

Angkor Wat

Ini list beberapa tempat yang bisa dikunjungi di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Ø  Ho Chi Minh City-Vietnam, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat wisata ini: Cao Dai Temple, Chu Chi Tunnel, Saigon River, City Hall, Opera House, Cathedral, Independent Monument, War Museum, Cho Ben Thanh, Dalat, susur sungai Mekong.

Ø  Phnom Penh-Kamboja: Killing Field, National Museum, Royal Pallace, Independent Monument, Toul Sleng Museum, Wat Phnom, Mekong River, Russian Market.

Ø  Siem Reap Kamboja: Angkor Wat (pastinya…)

Ø  Bangkok-Thailand: Golden Mountain, Loha Prasat, the Giant Swing, Wat Pho, The Grand Palace, Wat Phra Kaeo, Wat Arun, Bangkok National Museum, Khao San Road, National Assembly (Anantasamakom Thone Hall), Vimanmek Palace of King Rama V.

Ø  Kuala Lumpur-Malaysia: Petronas Twin Tower, KL Tower, National Mosque Malaysia, Muzium Polis Diraja Malaysia, Planetarium Negara, Muzium Negara, Muzium Kesenian Islam, Memorial Tun Abdul Razak, Genting Highland, Petaling Street, Little India.

Ø  Singapura: Esplanade, Merlion Park, Singapore National Museum, War Memorial Park, City Hall, Supreme Court, Victoria Theatre and Concert Hall, Asian Civilisations Museum, Raffles Landing Site, The Art House, Clarke Quay, Sentosa Island, Bugis Street, Masjid Sultan, Little India, Orchard Road.

 

Tips#10. Yang patut diperhatikan saat kita mencari informasi tempat wisata adalah nama tempat wisata (pastinya), alamatnya, bagaimana cara menuju kesana dan berapa entering fee-nya.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading