Indonesia

Pantai yang Penuh Pesona di Nusa Dua Beach, Bali

By on June 15, 2016

Kawasan Nusa dua merupakan salah satu kawasan wisata di pulau Bali yang terjaga kebersihan pantai dan juga lingkungannya. Banyak wisatawan mancanegara yang sudah mengenal ataupun mendengar tentang Nusa Dua. Hal ini dikarenakan beberapa kali Kawasan Nusa Dua dijadikan tempat penyelenggaraan acara yang berskala Internasional.

Sumber Gambar : Traveloka.com
Sumber Gambar : Traveloka.com

Nusa Dua Beach atau Pantai Nusa Dua
Masyarakat Bali membagi dua Pantai Nusa Dua ini berdasarkan posisinya; yaitu Pantai Geger, adalah nama yang diberikan untuk bagian sebelah selatan, dan di sebelah utara disebut Pantai Mengiat.

Sumber Gambar : Traveloka.com
Sumber Gambar : Traveloka.com

Pantai Mengiat
Di pantai ini, banyak terdapat hotel berbintang yang memiliki pantai private, namun hotel-hotel tersebut menyediakan petugas khusus untuk selalu menjaga kebersihan pantai. Karena itulah kebersihan pantai dan sekitarnya selalu terjaga.

Continue Reading

Indonesia

Bali, from Coast to Coast

By on July 27, 2013

Bali, saya rasa orang Indonesia pasti tahu tentang pulau ini. Ya, walaupun mungkin mereka belum pernah menginjakkan kaki ke pulau yang paling terkenal di seantero penjuru negeri ini, setidaknya mereka pernah mendengar cerita tentang keindahan pulau Bali. Bahkan di luar Indonesia, Bali lebih terkenal daripada Indonesia-nya sendiri.

Anyway, ngomong-ngomong soal Bali, tahun ini adalah tahun ketiga saya menetap sebagai salah satu penduduk Bali. Keliling pulau Bali dari utara ke selatan, barat ke timur sudah beberapa kali saya lakukan. Bali memang sarat dengan wisata budaya, alam dan juga kuliner. Saya suka sekali dengan alam. Baik alam yang berupa pegunungan ataupun laut. Berkeliling pulau Bali tak lepas dari wisata alam yang berupa laut atau pantai. Jika kita ke arah utara, barat, timur, ataupun selatan pulau Bali pasti akan bertemu yang namanya pantai. Nah, saya akan membahas beberapa pantai yang ada di selatan pulau Bali.

Pantai Tanjung Benoa

Jika kita memulai penjelajahan ke pantai-pantai area selatan pulau Bali, saran saya ada baiknya jika mulai dengan menuju pantai Tanjung Benoa. Hamparan pasir yang bersih dan juga laut yang biru di pantai ini sangat sayang untuk dilewatkan jika kita berkunjung ke Bali. Selain keindahan pantainya, Pantai Tanjung Benoa juga sangat terkenal dengan wisata permainan air. Para wisatawan bisa melakukan watersport di pantai Tanjung Benoa ini.

Jika kita ingin bermain watersport di Tanjung Benoa ada baiknya jika membeli voucher watersport secara online karena kalau on the spot harga permainan watersport akan sangat mahal. Ada banyak permainan watersport di Tanjung Benoa, seperti: snorkeling, diving, banana boat, sea walker, flying fish, donut, parasailing, glass bottom boat ke pulau Penyu. Voucher watersport semua permainan itu bisa didapatkan / dibeli di www.melalibali.com.

Parasailing di Tanjung Benoa-Bali
Parasailing di Tanjung Benoa-Bali
Rolling Donut di Tanjung Benoa-Bali
Rolling Donut di Tanjung Benoa-Bali
Pantai Tanjung Benoa-Bali
Pantai Tanjung Benoa-Bali

Waterblow

Setelah puas bermain watersport di pantai Tanjung Benoa, saatnya menyusuri area Nusa Dua. Di dalam area Nusa Dua ada pantai umum yang bisa dikunjungi semua wisatawan. Nah, waterblow ini merupakan salah satu spot yang menarik dikunjungi yang termasuk dalam area pantai Nusa Dua.

Apa sih yang menarik dari Waterblow? Jadi waterblow sebenarnya bukan pantai yang berpasir, tapi pantai yang berkarang. Karangnya besar-besar. Karena selalu dihantam air laut, karang bagian bawahnya berlubang. Kalau ada ombak yang cukup keras maka air laut akan menyembur ke atas membentuk seperti “waterblow”. Begitu ceritanya.

Beberapa orang yang ke waterblow, sengaja berdiri di area yang dekat dengan “waterblow”. Kalau “waterblow” terjadi maka mereka akan basah kuyup kena air laut. Mungkin menurut mereka hal itu menyenangkan. Tapi kalau saya disuruh begitu, ogah banget! Hehehe…

Jalan menuju Waterblow, Nusa Dua-Bali
Jalan menuju Waterblow, Nusa Dua-Bali
Waterblow, Nusa Dua-Bali
Waterblow, Nusa Dua-Bali

Pantai Pura Geger

Puas bermain di area Waterblow-Nusa Dua dan sekitarnya. Saatnya berpindah ke area yang lebih tinggi. Cobalah untuk setia, eh salah… Cobalah untuk berjalan ke arah Hotel Mulia. Disamping hotel Mulia ada pantai, namanya pantai Geger. Tapi bukan pantai Geger ini yang saya maksud, melainkan pantai Pura Geger.

Kalau kita dari Nusa Dua, maka yang akan kita temui terlebih dahulu adalah jalan masuk ke pantai Geger, setelah itu hotel Mulia. Nah dari hotel Mulia, jika ingin ke pantai Pura Geger, maka harus jalan terus. Nanti ada pertigaan kecil yang ada penunjuk jalannya yang menunjukkan lokasi pantai Pura Geger.

Pantai Pura Geger ini salah satu secret beach yang baru dipermudah aksesnya untuk umum. Jalan masuk menuju pantai ini dan tempat parkir kendaraan baru diperbaiki.

Untuk menjangkau pantai Geger kita harus menuruni beberapa anak tangga yang tidak terlalu tinggi. Nggak bakalan ngos-ngosan kok untuk bisa ke pantai ini buat yang punya berat bada ideal. Kalo yang berat badannya overweight sih ga tau ya… Soalnya berat badan saya sih lumayan ideal (manurut saya. hehehe…).

Pantai Pura Geger memiliki pasir yang bersih (banget), ombak yang tenang dan tebing yang berlubang. Komposisi itu pas banget buat kita tidur-tiduran di atas pasir sambil menikmati alunan suara alam. Dijamin deh, bakalan betah “leyeh-leyeh” di pantai Pura Geger. Kalau menurut saya, pantai Pura Geger ini sama dengan pantai Padang-Padang sebelum terkenal karena jadi lokasi shooting film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts.  Pantai Pura Geger juga pas banget buat main air laut atau berendam dan berenang karena ombaknya sudah terpecah di tengah laut sebelum sampai ke bibir pantai. Pokoknya pantai Pura Geger TOP deh! 🙂

Pantai Pura Geger
Pantai Pura Geger

Pantai Pandawa

Setelah puas bermain-main di pantai Pura Geger, saatnya untuk beralih ke pantai berikutnya, pantai Pandawa. Dari pantai Pura Geger, kita menuju jalan utama lalu menuju arah hotel Nikko. Setelah itu kita akan menemui jalan yang belum diaspal. Jangan putar balik, karena memang benar itu jalannya. Lewati saja jalan yang belum diaspal itu, toh juga cuma sedikit. Setelah jalan yang belum diaspal itu kita lewati, akan ada jalan besar yang aspalnya mulus banget. Terus lewati jalan itu. Nanti di tengah-tengah jalan itu ada jalan ke kiri, sebelum Bali Cliff. Tenang aja, ada penunjuk jalan pantai Pandawa yang ukurannya besar, jadi kesempatan untuk nyasar bisa diminimalisir. Ikuti saja penunjuk jalan yang ada, dijamin pasti akan sampai ke pantai Pandawa.

Pantai Pandawa ini dulunya salah satu secret beach yang lokasinya berada dibalik bukit kapur. Untuk mempermudah akses ke pantai Pandawa, maka beberapa bagian bukit kapur tersebut dengan sangat terpaksa harus dibelah, dipotong dan diiris (halah!). Pemandangan nan eksotik akan terlihat saat cuaca sedang cerah di jalan menuju pantai Pandawa. Paduan bukit kapur yang dibelah, jalan beraspal, birunya air laut dan birunya langit akan memberikan pesona yang luar biasa bagi siapapun yang melihatnya.

Jalan menuju pantai Pandawa
Jalan menuju pantai Pandawa
Jalan menuju pantai Pandawa (sayang lagi mendung waktu kesana)
Jalan menuju pantai Pandawa (sayang lagi mendung waktu kesana)
Eksotisme pantai Pandawa (Image from: twicsy.com)
Eksotisme pantai Pandawa (Image from: twicsy.com)

Anyway, di bukit pantai Pandawa ada salah satu sisi yang dilubangi dan diisi patung sebagai ucapan terima kasih untuk berbagai pihak yang telah membantu akses ke pantai Pandawa menjadi mudah. Banyak pengunjung yang berfoto di depan patung-patung berukuran raksasa itu.

Pantai Pandawa sendiri lokasinya di bawah tebing. Sama seperti pantai Geger atau pantai Pura Geger, ombak pantai Pandawa juga tenang karena sudah terpecah di tengah. Cocok sekali kalau mengajak keluarga (walaupun banyak anak kecil) untuk bermain di pantai ini.

Pantai Pandawa cocok untuk liburan keluarga karena selain memiliki ombak yang tenang, pantai Pandawa cukup luas, jadi kalau anak-anak mau main pasir, ada space yang cukup buat mereka. Selain itu, fasilitas di pantai Pandawa juga sudah lengkap. Banyak kursi tidur lengkap dengan payungnya yang bisa disewakan untuk wisatawan. Orang jualan juga sudah banyak. Kalau saya paling suka makan jagung bakar di pantai ini. Asal jangan lupa sampahnya dibuang pada tempatnya ya travelers, supaya keindahan pantai ini tidak tercemari dengan perilaku buruk pengunjungnya.

Pantai Pandawa
Pantai Pandawa

Aktifitas yang bisa dilakukan di pantai Pandawa ya apalagi kalau bukan “leyeh-leyeh” di kursi tidur sabil menikmati keindahan alam, berendam atau berenang di laut. Eh tapi, disana juga ada yang menyewakan kanoe. Jadi kalau mau sedikit olahraga, bisa menyewa kanoe dan keliling di pinggir-pinggir laut.

Kalau untuk anak-anak, berkunjung ke pantai Pandawa akan jadi aktifitas yang mengasyikkan. Mereka bisa bermain pasir laut membuat istana pasir. Orang tua bisa tenang membiarkan anak bermain di pantai tanpa penjagaan yang ekstra ketat karena pantai ini termasuk dalam kategori “friendly beach” (istilah ini saya bikin sendiri).

Itu ulasan beberapa pantai yang menarik untuk dikunjungi jika kita manyusuri pesisir selatan pulau Bali. Bali bagus ya…

Continue Reading

Indonesia

Gili Trawangan (lagi…)

By on June 25, 2013

Gili Trawangan. Pertama kali saya ke pulau itu September 2010. Kedua kalinya awal tahun 2012. Dan beberapa hari yang lalu (14 – 16 Juni 2013) saya kesana lagi. Tiga kali saya ke Gili Trawangan dan belum ada kata bosan untuk pulau kecil satu ini. Gili Trawangan masih tetap menduduki pulau terindah di dunia yang pernah saya kunjungi, lebih indah daripada lokasi shooting film The Beach yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Phi-Phi Island-Thailand.

Berbeda dari kunjungan saya sebelumnya ke Gili Trawangan, transportasi yang saya gunakan menuju pulau ini (dari Bali) untuk ketiga kalinya adalah menggunakan kapal cepat (Fast Boat). Ada beberapa perusahaan fast boat yang melayani rute Bali-Gili Trawangan, namun saya dan suami saat itu memilih Marina Srikandi. Kami memilih Marina Srikandi karena perusahaan ini memiliki 1 armada kapal cepat yang ukurannya lumayan besar sehingga ombak di tengah laut tidak terlalu terasa. Tiket fast boat Marina Srikandi dari Padang Bai menuju Gili Trawangan Rp.350.000/orang. Namun karena saya ada kontrak khusus dengan Marina Srikandi, jadi saya dapat very special price! Mau tau berapa?? RAHASIA dooonngg… Itulah enaknya punya usaha trip organizer… Hehehe…

How to Get There

Menuju Gili Trawangan ada beberapa alternatif trasportasi. Bisa pakai pesawat ke Lombok dulu, bisa pakai ferry, bisa juga dengan mengendarai kendaraan pribadi. Namun menurut saya, cara termudah (tapi bukan terhemat) dan ga pake ribet untuk menuju Gili Trawangan adalah menggunakan fast boat (terserah mau fast boat dari perusahaan mana).  Saya sarankan untuk menggunakan fast boat dengan asumsi begini:

  1. Jika menggunakan pesawat berarti kita harus ke Lombok dulu. Harga termurah tiket pesawat saat ini dari Bali adalah Rp.200.000/orang (belum termasuk airport tax). Dari bandara Lombok, harus naik angkutan/transport sampai ke pelabuhan Bangsal. Dan tidak ada angkutan umum yang direct langsung ke Bangsal (kecuali kalau traveler sewa mobil), harus naik bus Damri ke Cakranegara dulu setelah itu naik angkot yang menuju Pelabuhan Bangsal. Sesampainya di Bangsal baru kita nyebrang ke Gili Trawangan dengan public boat. Ribet, lebih malah dan memakan waktu yang lebih lama.
  2. Jika menggunakan kapal ferry dari Padang Bai-Bali, memakan selama 4 jam (bisa lebih). Dan itu pun baru Padang Bai-Lembar. Dari pelabuhan Lembar, harus naik angkutan ke Cakranegara yang akan disambung angkot ke Bangsal, lalu public boat ke Gili Trawangan. Memang lebih murah, tapi bisa tua di jalan kita…
  3. Naik kendaraan pribadi sama artinya dengan naik kapal ferry. Tiket 1 mobil untuk naik kapal ferry sekitar Rp.600.000. Kalau orangnya banyakan sih memang bisa lebih murah. Tapi kalau cuma 2/3 orang, ya lebih baik naik fast boat kan biar ga capek dan tua di jalan! Hehehe…

Nah, sudah paham kan mengapa saya menyarankan naik fast boat saja kalau mau ke Gili Trawangan dari Bali.

Fast Boat Marina Srikandi
Fast Boat Marina Srikandi

Gili Trawangan, Dulu dan Sekarang

Anyway, saya cukup takjub pada kedatangan saya yang ketiga kalinya di Gili Trawangan ini. Mengapa demikian? Karena jika dibandingkan setahun yang lalu, saat saya kali kedua ke Gili Trawangan, perkembangan pulau kecil ini cukup pesat.

Tahun 2010, di pasar seni Gili Trawangan pada malam hari seingat saya hanya ada penjual nasi goreng, ayam lalapan, martabak dan nasi campur. Awal tahun 2012 juga masih sama. Namun saat kemarin saya kesana, betapa kagetnya saya karena pasar seni yang dulunya lengang jadi penuh dengan berbagai pedagang makanan kaki lima yang menjual bermacam jenis makanan. Yeaayy… jadi nggak susah lagi mau cari makan malam dengan harga yang terjangkau!

Selain itu, pagi sampai siang juga banyak penjual nasi bungkus keliling yang juga menjual kue dan rujak. Jadi nggak perlu ribet jalan ke pasar seni lagi kalau mau cari makan. Untuk masalah harga nasi bungkus keliling ini bervariasi, sekitar Rp.6000 – Rp.10.000/bungkusnya. Murah dan cukup mengenyangkan.

Dulu satu-satunya hotel bagus di Gili Trawangan hanya Vila Ombak, Kokomo dan The Beach House. Namun sekarang ada banyak hotel dan villa bagus di Gili Trawangan, sebut saja Villa Queen, Jambuluwuk, Ombak Sunset.

Bungalow yang depannya langsung pantai (nggak perlu masuk-masuk gang) dengan harga yang lumayan murah juga sudah banyak. Seperti yang saya tempati, Brothers Bungalow. Kalau lagi low season harga menginap per malamnya di bungalow ini hanya Rp.300.000/r/n, high season Rp.400.000/r/n, peak season Rp.500.000/r/n. Harga tersebut sudah termasuk tax, service dan breakfast 2 orang. Lumayan murah kan…

Brothers Bungalow
Brothers Bungalow (kamar saya tepat di depan kolam renang dan pantai)
Brothers Bungalow (kamar saya tepat di depan kolam renang dan pantai)
Kamar Brothers Bungalow
Kamar Brothers Bungalow
Kamar Mandi Brothers Bungalow
Kamar Mandi Brothers Bungalow

Dari beberapa hal yang berkembang pesat di Gili Trawangan, ada yang tidak berubah dari Gili Trawangan.

Yang pertama, disana tetap tidak ada kendaraan bermotor. Semua orang hanya berjalan kaki atau bersepeda atau naik cidomo. Masih sama seperti dulu, bebas polusi.

Yang kedua, pasir Gili Trawangan masih tetap putih dan air lautnya pun masih tetap berwarna toska. Masih sama seperti saat saya pertama kali ke Gili Trawangan. Berendam di pantai atau hanya “leyeh-leyeh” di kursi tidur yang banyak bertebaran di tepi pantai merupakan aktifitas yang selalu saya lakukan jika ke Gili Trawangan. Maka tak heran saat kesana kemarin, anak saya (Avi) juga senang sekali walau hanya sekedar leyeh-leyeh di kursi tidur sambil makan camilannya, menikmati alunan debur ombak berpadu dengan pasir putih dan air laut berwarna toska. Itulah salah satu cara saya dan Avi “menikmati hidup” dan mensyukuri keindahan alam-Nya.

Hhmmm, perpaduan dua hal tersebut yang membuat saya selalu ingin kembali lagi ke pulau kecil yang bisa kita kelilingi selama satu jam hanya dengan berjalan kaki saja.

Ahh… jadi kangen dengan panggilan “Gili T” (baca: Gili Ti), atau “GT” (JiTi) yang sering diucapkan masyarakat sekitar jika sedang bercakap dengan bule.

Sunrise di Gili Trawangan
Sunrise di Gili Trawangan
Gili Trawangan
Gili Trawangan

 

Keluarga kecil saya di Gili Trawangan
Keluarga kecil saya di Gili Trawangan
Avi (anak saya) sedang "menikmati hidup" di Gili Trawangan
Avi (anak saya) sedang “menikmati hidup” di Gili Trawangan

 

Narsis dikit boleh dong ya... hehehe... Sebelum pulang ke Bali dari Gili Trawangan
Narsis dikit boleh dong ya… hehehe… Sebelum pulang ke Bali dari Gili Trawangan

Continue Reading

Indonesia | Review Tempat Makan

“Pedasnya” Nasi Pedas Ibu Andika

By on January 23, 2013

Bagi para traveler, terutama yang muslim, makanan halal mutlak dibutuhkan ketika sedang jalan-jalan ke suatu daerah. Kebetulan saya saat ini mengelola usaha trip organizer yang kantor utamanya di Bali. Beberapa tamu saya banyak yang ketakutan akan makanan atau restoran halal yang ada di Bali. Mereka selalu request supaya dibawa ke restoran halal saja. Nah, untuk memenuhi permintaan customer tersebut, saya, staf saya biasanya membawa mereka ke restoran yang sudah pasti ownernya orang muslim.

Salah satu tempat makan di Bali yang ownernya orang muslim adalah warung Nasi Pedas Ibu Andika. Tempat makan yang satu ini lokasinya ada di 2 tempat, tetapi masih sama-sama di area Kuta-Bali. Yang satu berlokasi di Jl.Raya Kuta, tepat di depan Joger (pusat penjualan kaos khas Bali) dan yang satunya lagi berlokasi di Jl. Patih Jelantik-Kuta, di deretan ruko di depan hotel Everyday-Kuta.

Apa yang spesial dari warung Nasi Pedas Ibu Andika? Dari judulnya udah kelihatan kan, nasi pedas, pasti nasinya pedas. Eits, jangan salah… walaupun judulnya nasi pedas, tapi nasinya tetap nasi biasa kok. Sama seperti nasi putih yang biasa kita makan sehari-hari. Dijuluki nasi pedas karena lauknya sebagian besar pedas. Walopun nggak sampai bikin “ngos-ngosan” pas waktu makan, tapi pedasnya cukup bikin mata saya berair saat menyantap menu yang ada disana.

Menu Favorit Saya di Nasi Pedas Ibu Andika: Nasi Putih, Sayur Daun Singkong, Kulit Ayam

Konsep dari warung Nasi Pedas Ibu Andika ini sebenarnya nggak jauh-jauh dari warteg. Beragam jenis lauk dipajang di depan warung dan tamu bebas mau memilih lauk yang mana.

Kalau favorit saya biasanya sayur daun singkong dan kulit ayam. Sayur daun singkong dibumbu lodeh. Kalau kulit ayamnya digoreng kering lalu dicampur dengan bumbu…aduh, saya nggak tahu apa namanya, yang pasti rasanya manis, gurih, sedikit pedas dan yang bikin saya ketagihan adalah “kriuk” renyahnya itu lho… Hhmmm… Mak nyus deh!

Kalau soal harga, sama seperti warteg pada umumnya, semakin banyak lauk yang kita ambil maka semakin mahal kita harus membayar. Menurut saya harga di warung Nasi Pedas Ibu Andika ini masih dalam taraf wajar. Menu yang biasa saya makan, nasi putih + sayur daun singkong + kulit ayam, biasanya Rp.10.000 aja. Tapi harga tersebut jangan dijadikan patokan ya karena kadang saya kesana dan ambil menu yang sama, saya harus membayar Rp.13.000. Soal harga di Nasi Pedas Ibu Andika ini suka-suka pelayan yang melani kita mau kasih harga berapa. Moga-moga aja pas traveler kesana dapet pelayan yang baik, jadi dikasih harga murah.

Saya doyan dengan masakan yang ada di warung Nasi Pedas Ibu Andika terutama kulit ayamnya dan begitu juga dengan tamu yang lainnya. Makanya nggak heran kalau pas jam-jam makan, antrian di Nasi Pedas Ibu Andika udah seperti “ular manusia”. Hehehe…

Anyway, walaupun masakan Nasi Pedas Ibu Andika bikin saya ketagihan, ada yang saya tidak suka dari warung ini. Pelayannya. Pelayannya nggak ramah dan (menurut saya) agak kurang terdidik. Pelayannya nggak tahu bagaimana harus melayani tamu dengan baik. Pernah suatu kali pas makan kesana, suami saya dan teman-temannya sampai hampir ribut gara-gara pelayan yang sok dan ngebetein customernya. Jadi buat para traveler yang nanti mau makan disana, sabar-sabar aja sama pelayannnya ya… 🙂

 

Continue Reading

Cerita Traveling | Indonesia

Dibalik Liburan Bareng Artis

By on July 31, 2012
Liburan Sama Artis

Akhir Mei tahun ini saya dan suami dapet tamu artis (lagi). Emang sih, salah satu artis yang jadi tamu kami itu udah langganan kalo lagi liburan ke Bali selalu pake jasa kami untuk arrange schedule-nya selama di Bali. Tapi empat yang lainnya, baru pertama kali pake trip organizer kami.

Anyway, mereka ambil paket keliling Bali dari kami. Biar paket wisata untuk mereka lebih murah, suami saya minta pada mereka supaya saya dan anak kami (Jacqueline dan Avi) bisa ikut juga di tour keliling Bali tersebut (biar pembagi untuk transport lebih banyak jadi tour bisa lebih murah). Mereka mengiyakan permintaan suami saya. Jadilah saya keliling Bali kali ini bersama artis.

Dibalik liburan itu pastinya ada cerita. Tapi yang ingin saya ceritakan bukan kegiatan selama liburan, akan tetapi hasil curhatan dan ngobrol-ngobrol sama mereka.

Dari luar, artis selalu terlihat glamour dan segalanya yang serba “wah”. Tapi nggak semuanya seperti itu. Artis juga manusia. Bahkan sebagian dari mereka sama seperti kita pada umumnya, harus jadi tulang punggung keluarga.

Salah satu artis yang curhat pada suami saya. Dia sudah malang melintang di dunia entertainment sejak umur 7 tahun. Walaupun memang dia jarang dapat peran utama, tapi dia bersyukur karena dia bisa konsisten di pekerjaannya saat ini. Dan dari pekerjaan yang telah digelutinya sejak duduk di sekolah dasar itu, telah banyak menyumbang untuk kebutuhan keluarganya. Sampai seringkali ia mengenyampingkan keinginan pribadinya demi kebutuhan keluarganya bisa terpenuhi. Salut deh…

Hhhmmm, nggak semua artis identik dengan dunia yang glamour, sosialita, ataupun hura-hura. Sebagian dari mereka ada yang benar-benar menjadikan profesi artis demi sesuap nasi untuknya dan juga keluarganya.

 

Continue Reading

Indonesia | Review Tempat Makan

Tempat Makan Halal di Bali-Mbok Limbok

By on April 7, 2012

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali, baik itu wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara. Selama berkunjung ke Bali tentunya semua wisatawan itu memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Sebagian dari para wisatawan itu, terutama yang beragama Islam, terkadang ragu untuk sembarangan masuk ke restoran yang ada di Bali karena banyak sekali restoran yang menyajikan menu dengan bahan dasar babi/pork. Pastinya mereka harus mencari restoran yang hanya menyajikan makanan halal.

Papan Nama Mbok Limbok

Salah satu restoran halal di Bali yang menjadi rekomendasi saya adalah Mbok Limbok. Restoran Mbok Limbok ada dua, yang pertama berlokasi di Jl. Patih Jelantik, Kuta-Bali (di depan central parkir Kuta) dan cabangnya di Jl. Dewi Sri, Kuta Bali.

Menu utama yang ada di Mbok Limbok adalah ayam kalasan kremes. Mungkin juga menu ini menjadi menu favorit sebagian besar customer Mbok Limbok karena rasanya yang enak dan juga harganya yang pas di kantong. Istimewanya menu ini selain rasanya yang memang bisa bikin lidah bergoyang, porsinya juga sangat cukup untuk mengisi perut yang sudah berdendang dangdut! Hehehe… Eits, nggak hanya itu aja, kita juga bisa minta tambahan kremesnya lho, gratis bo! Mantap kan?

Menu lain yang ada di Mbok Limbok misalnya gurami kremes, lele kremes, tempe penyet, udang kremes, sayur asem, sayur lodeh, berbagai macam sambal, dll. Untuk minuman, Mbok Limbok menyediakan menu minuman standar seperti es jeruk, es teh manis, soft drink, dan juga es markisa. Masalah harga, dijamin nggak bakalan bikin kita miskin mendadak deh! Berikut ini list harga menu makanan dan minuman di Mbok Limbok:

Menu Makanan Mbok Limbok
Menu Minuman Mbok Limbok

Apa lagi hal lain yang menjadikan Mbok Limbok memiliki nilai plus di hati para customernya? Untuk nasi, lalapan dan sambal (biasa), kita bisa ambil sendiri sesuka hati kita, jadi kita bisa ambil sebanyak-banyaknya sesuai yang kita inginkan. Wuiihh, boleh nih buat para traveler yang punya porsi makan plus plus. Hehehe… Selain nasi yang bisa ambil sesuka hati dan juga bisa di-refil, istimewanya Restoran Mbok Limbok adalah restoran yang menganut paham (halah!) Galeri Resto. Maksudnya? Selain sebagai tempat makan, restoran Mbok Limbok juga difungsikan sebagai display beberapa kerajinan khas Bali. Jadi jangan kaget kalau sebagian besar barang (bahkan termasuk meja-kursinya) yang ada di dalam restoran Mbok Limbok bisa dijual. Kalau saya melihatnya sih unik dan kesan etnik-nya sangat terasa dari konsep galeri resto ini.

Oh iya, kalau kita makan di Mbok Limbok yang berlokasi di Jl. Dewi Sri, Kuta-Bali maka kita bisa order rujak bebeg for free loh! Lumayan kan buat desert…

Nasi, lalap, sambal, dan 1 potong ayam kremes (dada)
Galeri Resto Mbok Limbok di Jl. Dewi Sri, Kuta-Bali
Rujak bebeg Mbok Limbok (for free)

Pokoknya dijamin deh, Mbok Limbok salah satu restoran di Bali yang bisa dipilih bagi para traveler yang pengen makanan halal, enak dan pastinya nggak bikin kantong kempes! 🙂

Continue Reading