Ladies Traveler

Perempuan Juga Bisa Keliling Dunia
Asia | Cerita Traveling

The Incredible Experience from Backpacker’s Social Network (CouchSurfing)

January 5, 2012

Setelah Ditipu Cyclo-shit!

Kejadiannya terjadi saat saya melakukan Asean Trip tahun 2010 yang lalu. Seperti sudah pernah saya ceritakan sebelumnya kalau saya dikelabui sama cyclo saat traveling ke Vietnam (traveler bisa baca disini), saat itu keadaan saya benar-benar galau. Saya shock luar biasa harus kehilangan $70 di hari pertama saya kelilig Asean. Dengan bercucuran air mata (halah, lebaydotcom!) saya menguatkan hati saya (lebay lagi) untuk mengirim message di Grup Saigon yang ada di situs jejaring sosial untuk para backpacker couchsurfing.org (CS).

Pada message tersebut saya menuliskan kalau saya baru saja kena tipu sama tukang cyclo yang namanya Tram. Saya ingin bertemu dengan orang lokal (orang asli Vietnam) untuk curhat dan ngobrol agar pandangan negatif saya terhadap orang Vietnam bisa terhapus. Ada beberapa orang yang membalas message saya, salah satunya memberi tahu kalau malam itu akan ada kopdar CS Saigon. Di kopdar itu akan hadir juga ambassador Saigon. Jadi saya bisa menceritakan pengalaman buruk saya selama di Vietnam padanya. Tapi nggak ada satupun message balasan yang bilang kalau mau ketemu saya.

Ben Thanh Market

Singkat cerita, daripada saya “meng-galau” terus berdua sama backpacking-mate saya saat itu (@Nisunn), meratapi nasib telah kehilangan $70, kami memutuskan untuk keluar jalan-jalan ke Ben Than Market yang lokasinya tidak terlalu jauh dari hostel kami. Memasuki Ben Thanh Market saya merasa seperti sedang berada di pasar Bringharjo, Jogja. Saya melihat berbagai macam barang dan juga proses jual beli yang sedang terjadi disana. Saat sedang asik-asiknya melihat-lihat dan sedikit melupakan pengalaman nggak ngenakin yang baru saja saya alami, tiba-tiba ponsel saya bunyi. Nomor yang tertera di layar ponsel tidak saya kenali, dan kode negara yang muncul adalah kode Vietnam! Saya langsung berpikir kalau ini pasti salah satu member CS yang telah membaca curhatan saya di grup Saigon. Saya senang luar biasa karena ada orang Vietnam yang peduli pada saya. Saya angkat telepon itu, seseorang bernama Nguyen berbicara di seberang sana. Kami lalu berjanji untuk bertemu di patung kuda yang terletak di depan Ben Thanh Market.

Baiknya Orang Vietnam

Saya dan Nisun langsung ngacir menuju tempat yang telah disepakati. Kami nggak harus menunggu terlalu lama sampai orang yang bernama Nguyen itu muncul di hadapan kami. Nguyen ternyata nggak hanya seorang diri. Dia juga membawa satu orang temannya yang bernama Fini. Huaaa… Senangnya… Akhirnya saya bertemu dengan penduduk lokal Vietnam yang baik hati. 🙂

Saat Nguyen dan Fini datang, kami langsung ngobrol akrab seperti 4 orang yang telah berkawan lama. Lalu saya mengingat sesuatu. Saya bertanya pada Nguyen (tentunya dalam bahasa Inggris) “Kamu tadi baca message curhatan saya di grup Saigon ya?”. Nguyen menjawab nggak. Saya bingung, dari mana dia tahu kondisi saya dan no telepon saya kalau dia tidak membaca message itu? Terus saya bertanya lagi, “Kamu member CS, couchsurfing, kan?”. Nguyen menjawab, “Emang, CS, couchsurfing, itu apa?”. Walah saya jadi makin bingung lagi. Nguyen bukan member CS juga! Terus dia bisa tahu saya dari mana???

Anyway, dari patung kuda, Nguyen dan Fini membawa saya ke salah satu resto yang ada di Ho Chi Minh City. Disitu kami dikenalkan dengan satu orang teman mereka berdua, namanya Nhan. Setalah itu kami diajak jalan-jalan menikmati Ho Chi Minh City di malam hari dan mereka juga mengantar saya & Nisun kembali ke hostel. Saya senang sekali bisa bertemu dengan orang lokal yang bener-bener baik walaupun masih muncul pertanyaan dalam hati, bagaimana mereka bisa tahu tentang saya padahal mereka bukan member couchsurfing?

ki-ka: Fini, Nguyen, Nhan

The Truth Behind…

Pertanyaan itu terjawab keesokan harinya saat saya menyempatkan diri untuk browsing internet, ngecek email dan beberapa account pribadi sebelum melakukan tour ke Cu Chi Tunnel dan Cao Dai Temple. Salah satu account yang saya cek adalah account saya di couchsurfing.org. Ada satu message yang berasal dari kawan saya, namanya Anya (@njamalia).

Anya dan saya berteman sejak kami berkesempatan ke Jerman untuk menghadiri ISWI 2009. Anya juga salah satu member di CS dan ternyata Anya juga ikut grup Saigon karena dia pernah ikut pertukaran pelajar disana. Nah, oleh sebab itu, teman-teman Anya di Ho Chi Minh City lumayan banyak.

Anyway, Anya tahu kondisi saya yang abis ditipu cyclo saat dia membaca thread di grup Saigon. Dia mungkin bisa merasakan apa yang saya rasakan saat itu (halah!), lalu dia langsung menghubungi salah satu temannya di Ho Chi Minh City. Namun sayang sekali, ternyata teman Anya itu lagi nggak ada di Ho Chi Minh City, jadinya dia nggak bisa nolong saya secara langsung. Tapi, itulah “hebatnya” jalur pertemanan ala backpacker, teman Anya (yang nggak kenal saya sama sekali) menghubungi temannya (bingung kan lo sama bahasa gw, temannya ngubungin temanya… baca pelan-pelan deh kalo bingung! Hahaha… *sengaja bikin puyeng). Teman yang dihubungi oleh temannya Anya ini juga bukan member couchsurfing.org. Nah, teman yang dihubungi temannya Anya itu nggak lain dan nggak bukan adalah Nguyen dan Fini! (Sudah nyambungkah dengan cerita saya?). Pantas aja waktu saya nanya tentang couchsurfing ke Nguyen dan Fini mereka plonga-plongo! 😀

Mau tahu baiknya Nguyen, Fini dan Nhan lagi? Kalau mereka nggak bisa nemenin saya&Nisun jalan-jalan, mereka mengusahakan agar ada teman lain yang bisa menemani kami. Kami jadi punya 2 teman baru dari Vietnam, namanya Phan dan Dona.Phan dan Dona menemani saya city tour di Ho Chi Minh City by walk. Selain itu Nguyen, Fini dan Nhan juga mengusahakan agar saya dan Nisun dapet tumpangan nginep di rumah teman mereka (namanya Mei) selama 1 malam karena budget kami untuk akomodasi di Vietnam sudah habis “digondol” si cyclo-shit itu!

ki-ka: Nisun, Dona, Phan, Saya
Nisun lagi nyoba baju adat Vietnam punya Nguyen

Hhhmmmm… Itulah hebatnya couchsurfing.org, salah satu website jejaring sosial bagi para backpacker. Kalau kita nggak bisa nolong langsung backpacker lain yang lagi kesusahan, kita bisa minta bantuan pada orang lain. Dan bisa jadi orang lain itu bukan member couchsurfing. Ternyata masih banyak ya orang baik di dunia ini… Setelah ditipu abis-abisan ama si cyclo-shit, saya ketemu sama penduduk lokan yang sangat friendly dan juga helpfull banget. Yang pasti saya juga nambah teman…

Satu hal yang harus diingat adalah, semua itu nggak bakalan terjadi tanpa adanya “tangan tak terlihat” yang akan selalu menolong kita dengan caraNya. Terima kasih ya Allah untuk pertolonganMu saat itu… 🙂

*****

Special Thank’s to:

1. Allah SWT

2. Anya, yang udah ngubungin temannya di Ho Chi Minh City

3. Temannya Anya, which is namanya Thanh, sengaja di atas nggak saya tulis nama dia biar traveler rada riweuh bacanya. Hahaha..

4. Nguyen, Fini, Nhan, Phan dan Dona…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *