Indonesia | Review Tempat Makan

di Mare Restaurant-Karma Kandara Bali

By on November 26, 2011

di Mare Restaurant, salah satu luxury restaurant di Bali. Restoran ini berada di kawasan Karma Kandara Resort-Bali.

Apa yang istimewa dari restoran ini? tentu saja breathtaking viewnya. Kalau sedang makan di restoran ini kita tidak hanya menikmati makanan yang disajikan, tapi juga pemandangan laut lepas yang luar biasa indahnya. Dan itulah yang membuat restoran ini juga luar biasa mahalnya (menurut saya).

Beberapa kali saya ke di Mare Restaurant, hanya satu kali yang benar-benar harus merogoh kocek sendiri untuk membayar pesanan saya. Itupun saya hanya minum jus mangga. Coba tebak berapa harga satu gelas jus mangga? Rp.60.000 saja! Eits, itu belum tambahan tax dan service lho ya… Cukup nyesek bukan mengingat uang segitu bisa kenyang luar biasa kalo saya belanjakan rawon pinggir jalan di daerah Tuban-Bali.

Menu yang disajikan restoran ini kebanyakan western style. Yang pasti bikin saya pusing baca menunya karena nggak paham-paham juga walaupun sudah ada penjelasan di setiap daftar makanan. 😀

Kalau buat traveler yang ingin “beli view”, sekali-kali boleh lah ke restoran ini. Dijamin nggak bakalan nyesel deh… 🙂

Ocean view Restaurant in Bali (di Mare Restaurant, Karma Kandara-Bali)

 

January Christy at di Mare Restaurant, Karma Kandara-Bali

Continue Reading

Indonesia | Review Tempat Makan

ULTIMO ITALIAN RESTAURANT Seminyak-Bali

By on November 19, 2011

Seminyak merupakan salah satu area di Bali yang cukup terkenal selain Kuta dan Legian. Sebagai salah satu traveler yang saat ini menetap di Bali, saya sangat menyukai tempat ini karena suasananya sangat eksklusif. Jajaran toko-toko, hotel, villa dan juga berbagai restoran yang ada di area Seminyak sangat berbeda dengan yang ada di Kuta atau Legian. Pantas saja jika Seminyak dikenal sebagai areanya turis-turis kaya.

ULTIMO ITALIAN RESTAURANT

Salah satu restoran di Seminyak yang jadi favorit saya dan suami adalah Ultimo Italian Restaurant. Restoran ini beralamat di Jl. Laksamana 104X Oberoi, Seminyak-Bali. Ultimo buka dari jam 17.00 – 23.00 WITA. Sama seperti namanya, restoran ini menyajikan berbagai macam masakan Italia. Kalau menu favorit saya dan suami di restoran ini, apalagi kalau bukan spaghetti bolognese.

Ultimo didesain dengan nuansa western restaurant for dinner. Untuk para traveler yang ingin merasakan candle light dinner yang berbeda saat traveling ke Bali, saya berani menjamin traveler tidak akan menyesal jika memilih Ultimo. Apalagi untuk yang mau menyatakan cinta pada sang pujaan hati, cobalah ajak si dia ke Ultimo, pasti dia akan terbawa suasana romantis yang tercipta dari restoran ini. Table yang ada di Ultimo ada yang indoor dan ada juga yang outdoor. Kalau saya dan suami ke Ultimo, kami pasti memilih table yang outdoor karena lebih nyaman aja. Jangan khawatir akan basah kalau tiba-tiba turun hujan karena Ultimo telah mengantisipasi hal ini dengan memasang atap otomatis yang akan melindungi pengunjung dari hujan. Saat saya dan suami ke Ultimo, beberapa kali kami tidak langsung dapat table yang kami inginkan karena restoran saat itu sedang ramai. Jadi kami harus menunggu beberapa menit di bar yang ada disana. Selama menunggu table yang kami inginkan siap biasanya saya order minuman terlebih dahulu di bar itu sambil ngobrol-ngobrol. Jadi jangan lantas pergi jika semua table di Ultimo sudah full. Tunggu saja di barnya, nanti pelayan akan memberitahu kita saat sudah ada table yang kosong.

Kalau kita melihat dari luar pasti kita udah “keder” duluan mau masuk ke Ultimo. Mengapa demikian? karena Ultimo isinya hampir bule semua! Yup, dinner di Ultimo serasa lagi dinner dimanaaa…gitu karena ya itu tadi, pengunjung lain yang ada di kanan kiri kita bule semua. Orang lokal yang pernah saya lihat masuk ke Ultimo nggak lebih dari 10% keseluruhan jumlah pengunjungnya (salah satunya yang pernah saya lihat adalah Tamara Bleszynski. Analisis saya mengapa turis lokal takut masuk ke Ultimo mungkin menganggap harga makanan di Ultimo pasti mahal. Padahal kalau menurut saya nggak mahal tuh jika dibandingkan dengan suasana yang kita dapat saat dinner di Ultimo. Sepiring spaghetti bolognese hanya Rp.36.000 dan itu juga porsinya sangat mengenyangkan. Segelas watermelon juice hanya Rp.12.000 saja. Murah kan? Itulah salah satu sebab mengapa Ultimo menjadi salah satu restoran favorit saya dan suami.

Untuk masalah rasa, beberapa menu makanan yang pernah saya coba di Ultimo masih bisa ditolelir oleh lidah orang Indonesia. Saya pernah mencoba spaghetti bolognese, lasagna, fettucine, pizza mozarella. Semua menu itu Italia banget tapi masih bisa diterima oleh lidah saya. Oh iya, saat pesanan kita belum datang, pelayan akan mengantar satu basket yang berisi roti dan cheese stick, dan ini gratis lho traveler! Mantap kan??

Suasana di dalam Ultimo Italian Restaurant

Nggak selamanya restoran yang kelihatannya mahal berbanding lurus dengan harga menu makanannya. Ultimo contohnya. Selain kita bisa makan malam dengan menu Italia yang terjangkau, kita juga bisa menikmati suasana candle light dinner yang romantis. So, Ultimo merupakan salah satu recomended restaurant di Bali.

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (7)

By on November 17, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Scheduling

Nah, setelah semua informasi sudah terkumpul. Saatnya kamu bikin schedule perjalanan kamu. Karena kita independent traveler, so kita jadi travel agent untuk diri sendiri. Keuntungannya adalah kita bisa atur jadwal semau kita dan kita bisa keliling negara atau kota tujuan sepuas yang kita mau serta tidak tergantung pada jadwal yang telah ditetapkan. Kita bisa atur jadwal kita sefleksibel mungkin.

Pengalaman saya waktu Asean Trip kemarin, saya tidak terpaku dengan jadwal yang saya buat dalam schedule saya. Tapi schedule penting untuk dibuat karena kita terkait dengan budgeting dan agar kita memiliki guide line untuk perjalanan independent kita.

Ini schedule yang saya buat waktu sebelum berangkat Asean Trip.

  • Jadwal keberangkatan: 3 Februari 2010
  • Jadwal kepulangan: 19 Februari 2010
  • Jadwal di Vietnam: 3 – 5 Februari 2010
  • Jadwal di Kamboja: 6 – 10 Februari 2010
  • Jadwal di Thailand: 11 – 13 Februari 2010
  • Jadwal di Malaysia: 14 – 16 Februari 2010
  • Jadwal di Singapura: 17 – 18 Februari 2010

Schedule ini saya buat sebagai dasar untuk mengetahui budget yang akan saya buat selama perjalanan saya akan keliling Asean.

 

Tips#11. Sebelum berangkat traveling jangan lupa untuk membuat schedule perjalanan, tapi yang fleksibel.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (6)

By on October 20, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Cari info tempat wisata

Ada yang bilang “Jangan bilang pernah ke …. Kalau belum mengunjungi ….”. Bentuk kongkret dari seruan ini misalnya begini

“Jangan pernah bilang sudah ke Perancis kalau masih belum mengunjungi Menara Eiffel”, atau

“Jangan pernah bilang sudah ke China kalau masih belum ke Great Wall” atau

“Jangan pernah bilang sudah ke Kamboja kalau masih belum ke Angkor Wat”.

Kalau saya pikir ada benarnya juga seruan ini karena setidaknya kita akan mengunjungi tempat yang dianggap menjadi icon suatu kota atau negara.

 

Informasi mengenai tempat wisata yang ada di negara dan kota tertentu bisa kita dapatkan (lagi-lagi) dari internet. Cari saja di search engine dengan keyword tertentu yang berhubungan dengan tempat wisata. Misalnya saja “tourism destination in…”. kita juga bisa mengunjungi official situs dari departemen pariwisata negara tertentu. Biasanya mereka memiliki file yang bisa kita download secara gratis yang berisi informasi lengkap mengenai tempat wisata yang ada di negaranya.

 

Cara lain yang bisa dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tempat wisata di negara atau kota tertentu yaitu dengan tanya-tanya ke travel agent. Biasanya travel agent kan punya paket-paket tur lengkap dengan tempat wisata apa saja yang akan dikunjungi. Nah, contek aja paket yang mereka tawarkan untuk paket pribadi kita. Hehehe… 😛

 

Angkor Wat

Ini list beberapa tempat yang bisa dikunjungi di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Ø  Ho Chi Minh City-Vietnam, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat wisata ini: Cao Dai Temple, Chu Chi Tunnel, Saigon River, City Hall, Opera House, Cathedral, Independent Monument, War Museum, Cho Ben Thanh, Dalat, susur sungai Mekong.

Ø  Phnom Penh-Kamboja: Killing Field, National Museum, Royal Pallace, Independent Monument, Toul Sleng Museum, Wat Phnom, Mekong River, Russian Market.

Ø  Siem Reap Kamboja: Angkor Wat (pastinya…)

Ø  Bangkok-Thailand: Golden Mountain, Loha Prasat, the Giant Swing, Wat Pho, The Grand Palace, Wat Phra Kaeo, Wat Arun, Bangkok National Museum, Khao San Road, National Assembly (Anantasamakom Thone Hall), Vimanmek Palace of King Rama V.

Ø  Kuala Lumpur-Malaysia: Petronas Twin Tower, KL Tower, National Mosque Malaysia, Muzium Polis Diraja Malaysia, Planetarium Negara, Muzium Negara, Muzium Kesenian Islam, Memorial Tun Abdul Razak, Genting Highland, Petaling Street, Little India.

Ø  Singapura: Esplanade, Merlion Park, Singapore National Museum, War Memorial Park, City Hall, Supreme Court, Victoria Theatre and Concert Hall, Asian Civilisations Museum, Raffles Landing Site, The Art House, Clarke Quay, Sentosa Island, Bugis Street, Masjid Sultan, Little India, Orchard Road.

 

Tips#10. Yang patut diperhatikan saat kita mencari informasi tempat wisata adalah nama tempat wisata (pastinya), alamatnya, bagaimana cara menuju kesana dan berapa entering fee-nya.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading

Asia | Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (5)

By on October 12, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Cari info transport lokal

Untuk informasi transport lokal di negara yang akan kita kunjungi sebenarnya bisa cari di internet dengan membaca pengalaman orang lain yang sudah pernah berkunjung ke negara tersebut atau bisa juga dengan baca di wikitravel. Di wikitravel ini informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan suatu kota cukup lengkap, termasuk juga tentang public transportation-nya.

 

Tuk-Tuk (Angkutan Umum di Kamboja)

Ø  Di Ho Chi Minh City-Vietnam transport lokal yang ada adalah bus dan cyclo (becak). Harga sekali naik bus adalah 3000VND (sama dengan Rp.1500).

Ø  Di Kamboja, baik di Phnom Penh dan Siem Reap, transport lokalnya hanyalah tuk-tuk dan ojeg. Tidak ada bus disana. Taksi pun hanya ada di bandara saja. Kita harus pintar-pintar menawar harga tuk-tuk dan ojeg.

Ø  Di Bangkok-Thailand transport lokalnya lebih beragam. Ada bus, BTS, tuk-tuk, taksi dan juga perahu. Harga naik bus, BTS, tuk-tuk dan taksi tergantung dari jauh-dekat tujuan kita. Tapi khusus untuk perahu, jauh dekat tujuan kita harganya sama saja, hanya 8 bath per orangnya. Nah, kalau untuk bus, di Bangkok ada beberapa macam bus, ada yang ber-ac, ada yang hanya menggunakan kipas angin dan ada yang tidak ada ac ataupun kipas anginnya. Harga naik bus pastinya berbeda sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh bus itu. Makanya, kalau mau pengiritan uang transport di Bangkok, carilah bus yang paling jelek biar bayarnya jauh lebih murah. Hehehe… 😛

Ø  Di Kuala Lumpur-Malaysia, sarana transportasi lokal yang ada adalah MRT, bus dan taksi. Semua sarana transportasi itu tarifnya tergantung dari jarak tempuh kita. Semakin jauh ya berarti semakin mahal. Kalau saya sih, waktu disana paling suka naik MRT karena cepat, bebas macet dan harganya relatif murah.

Ø  Di Singapura, transportasi lokalnya benar-benar teratur dengan baik. Disana hanya ada MRT dan bus. Untuk tarif MRT dan bus di Singapura tidak tergantung dari jauh dekat jarak tempuh kita. Jadi sama aja bayarnya. Kecuali kalau kita ganti line MRT, misalnya kita naik MRT dari stasiun north-south dan akan turun di stasiun east-west, biasanya ada tambahan tarif 10 sen di setiap stasiun east-west yang dilewati.

 

Yang perlu kita waspadai adalah local transport terkadang ada yang “jahat”. Saya dikelabui tukang cyclo (becak) di Ho Chi Minh City, sedih sekali saat harus kehilangan $70 di hari kedua rangkaian Asean Trip saya… Hiks… T_T Saat naik MRT di Singapura dilarang keras makan, minum dan merokok karena pasti ketahuan soalnya mereka pasang cctv dan dendanya juga lumayan menguras isi kantong. Oleh sebab itu, penting banget cari info apa saja transportasi lokal yang ada di negara tujuan kita plus tips-tipsnya supaya kita tidak mengalami hal yang tidak diinginkan.

 

Tips#9. Jangan hanya mencari info tentang jenis-jenis berapa harga transport lokal saja. Tapi cari juga informasi mengenai hal-hal apa saja yang harus diwaspadai saat kita berkendara menggunakan transport lokal di suatu negara.

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading

Seri Newly Backpacker

Seri Newly Backpacker (4)

By on October 9, 2011

Klik disini untuk membaca bagian sebelumnya

  • Cari info akomodasi termurah

Yang harus dipikirkan selanjutnya adalah dimana kita akan menginap waktu traveling. Ada banyak pilihan. Bisa di hotel, bisa di hostel, bisa numpang di tempat teman atau saudara, bisa juga dengan cari host di situs jejaring sosial. Kalau saya sih, sangat menghindari nginep di hotel. Karena tentu saja, muahalnya amit-amit buat kantong backpacker kere seperti saya ini! So, saya berusaha untuk cari hostel termurah dan cari-cari teman yang sedang tinggal di negara tujuan traveling saya melalui situs jejaring backpacker.

 

Bui Vien (Backpacker Area), District 1, Ho Chi Minh City-Vietnam

Untuk hostel, ada beberapa situs yang menyediakan info tentang hostel-hostel yang ada di negara tujuan kita. Di situs tersebut juga dilengkapi dengan review dari orang-orang yang pernah menginap. Jadi kita bisa memilih sesuai dengan kondisi kantong dan tentunya berdasarkan review yang ada. Jangan sampai beli kucing dalam karung ya, atau jangan sampai booking hostel tanpa kita tahu keadaan hostel itu. Nah, untuk booking hostel kita harus membayar uang muka sebesar 10% dari harga hostel. Dan cara bayarnya, lagi-lagi pakai yang namanya kartu sakti itu. yah, apalagi kalau bukan credit card! Huuh, sebel deh! L Saya kan nggak punya credit card. Jadi, yang saya lakukan adalah saya mencatat alamat beberapa hostel yang cocok bagi saya. Jadi kalau misalnya satu hostel full, saya bisa pindah ke hostel lainnya yang sudah ada dalam catatan saya.

 

Hostel biasanya terletak di satu lokasi yang di-khususkan untuk para backpacker atau istilahnya backpacker area. Kalau di Ho Chi Minh City-Vietnam itu di daerah Bui Vien, sedangkan di Bangkok-Thailand ada di daerah Kao San Road dan kalau di Jakarta ada di daerah Jl.Jaksa.

 

Kalau kita menginginkan akomodasi yang gratis, kita bisa gabung di situs jejaring backpacker www.hospitalityclub.org atau www.couchsurfing.com. Jika sudah bergabung di situs tersebut, kita bisa mencari host di negara tujuan kita. Tapi nggak semua dari mereka available di tanggal berkunjung kita. Makanya pintar-pintarlah mencari host yang baik dan available. Saat Asean Trip kemarin saya sudah merasakan tinggal di apartemen host yang saya dapatkan dari kedua situs jejaring backpacker tersebut dan saya memperoleh pengalaman berbeda ketika tinggal di apartemen mereka daripada tinggal di hostel.

 

Tips#8. Carilah akomodasi termurah dan kalau bisa yang gratis! 😀 Karena saat backpacking, penginapan kita hanya kita pakai untuk tidur aja, jadi ngapain nginap di penginapan yang mahal-mahal dan nguras isi kantong kita? Mending duitnya dipake buat ke tempat wisata atau makan makanan yang layak. Ya kan?

Klik disini untuk membaca bagian selanjutnya

Continue Reading