Asia | Cerita Traveling

Film Indonesia di Kamboja

By on June 19, 2012

Kamboja menurut saya salah satu negara di wilayah Asia Tenggara yang masih tertinggal. Saat saya mengunjungi negara ini di tahun 2010, ada satu jalan yang harus terputus karena jembatan yang seharusnya menghubungkan jalan tersebut belum dibangun. Padahal jalan itu termasuk jalan penting karena menghubungkan antar kota dan propinsi di Kamboja.

Anyway, saat sudah berada di Phnom Pehn, saya melakukan city tour. Saya keliling Phnom Pehn dengan berjalan kaki. Mengaka saya jalan kaki? karena di Phnom Penh nggak ada sarana transportasi lokal seperti bus, angkot dan kawan-kawannya. Taksi cuma ada di bandara, kalau di kota Phnom Penh-nya kebanyakan transportasi umumnya itu tuk-tuk. Pengalaman saat di Ho Chi Monh City saya ditipu abis sama yang namanya Cyclo, saya jadi teramat sangat waspada saat di Kamboja. Alhasil saya memilih jalan-jalan keliling kota dengan berjalan kaki saja (sebenernya sih alasan utamanya untuk ngirit duit yang mulai menipis, hahaha…).

Film Indonesia di Kamboja (salah satu pemain utamanya Julie Estelle)

Nah, pas keliling kota Phnom Penh dengan berjalan kaki ini saya melewati satu bioskop di Phnom Penh. Ada beberapa film yang sedang diputar di bioskop itu. Karena tulisan Kamboja yang keriting, saya nggak terlalu notice dengan film-film tersebut. Sampai partner traveling saya saat itu, Nisun, bilang “Eh Nok, itu kan film Indonesia”. Saya langsung melihat salah satu baliho dari film yang sedang terpampang di bioskop itu. Eh iya bener, ternyata ada salah satu film Indonesia yang saat itu sedang diputar di bioskop Phnom Penh. Saya sih nggak tahu judulnya apa, yang pasti film itu film horror dan salah satu pemainnya (kalo nggak salah) si Julie Estelle.

Ternyata film Indonesia laku ya di negara lain 😀

Continue Reading

Asia | Cerita Traveling

Mariam (Host di Phnom Penh)

By on April 9, 2010

Mariam

Saya mengenal Mariam dari situs jejaring backpacker www.couchsurfing.com. Karena banyak sekali yang memberikan komentar positif tentang Mariam, saya jadi percaya kalau Mariam adalah host yang baik. Lalu saya mengirim message pada Mariam, saya bilang sama dia kalau saya akan sampai di Phnom Penh tanggal sekian, ingin stay di Phnom Penh selama sekian hari dan saya juga menanyakan apakah saya bisa numpang tinggal di apartemennya selama saya di Phnom Penh? Selang beberapa hari Mariam membalas message saya, dan ia tidak keberatan jika saya tinggal di apartemennya selama saya di Phnom Penh. Dia memberi saya alamat lengkap apartemennya sekaligus direction menuju kesana. Selain itu dia juga memberi saya nomor handphonenya.


Namun sayangnya, saya sampai di Phnom Penh terlalu malam dan Mariam telah istirahat dan saya tidak berani mengganggu istirahatnya. Jadi pada malam pertama saya di phnom Penh saya menginap di hotel dan keesokan paginya saya baru ke apartemen Mariam.
Setelah bertemu dengan Mariam, ternyata orangnya baik dan ramah sekali. Dia mau berbagi apapun yang ada di apartemennya, seperti bebas menggunakan kompor, gelas, piring, sendok, kopi, gula, memasak makanan, dll. Namun demikian, dia juga menjelaskan beberapa rules yang harus dipatuhi jika masih mau tinggal di apartemennya.
Jangan pernah berkespektasi yang terlalu tinggi kalau numpang di rumah orang. Di apartemen Mariam saya tidak tidur di kamar tidur, apalagi di kasur. Saya tidur di patio (balkon yang ada atapnya dan tidak ada pembatas dengan dunia luar) beralaskan ranjang bambu dengan jaring-jaring yang mengelilinginya untuk menghalau nyamuk. Bisa dibayangkan kan? Nah, kalau pas lagi tidur malam, angin yang berhembus kencang banget, membuat saya agak kedinginan walaupun sudah pakai sleeping bag. Tapi nggak apa-apa, saya justru menikmati pengalaman yang seperti ini. Inilah yang namanya the art of backpacker. Rela tidur dimana saja asal bisa menekan pengeluaran, daripada harus bayar hotel. Bener nggak? 🙂
Anyway, Mariam orangnya sangat sibuk. Dia berangkat pagi (sekitar pukul setengah 8) dan baru pulang malam hari. Jadi saya tidak punya waktu banyak untuk mengobrol dengan dia. Tapi yang saya tangkap dari Mariam, dia adalah orang yang paling tidak suka kalau ada orang yang membuat dirinya (Mariam) membuang waktu dengan percuma. Dia bisa marah karena hal ini. Tapi saya rasa semua orang juga akan demikian.

Continue Reading