Ladies Traveler

Perempuan Juga Bisa Keliling Dunia
Asia | Cerita Traveling

Italiano-Itelato

October 27, 2010

Apa yang terpikirkan ketika mendengar “cowok Italia”? pasti yang terbersit pertama kali adalah parasnya yang (sudah terkenal) ganteng. Karena kegantengannya itu, sampai-sampai Trinity menulis dalam bukunya, bahwa tukang ledeng sekalipun juga cakep sehingga Trinity bisa nggak berkedip ngelihatin tukang ledeng di Italia! Hehehe… 😀

Italian man

Yup, cowok Italy memang cakep-cakep, saya suka alisnya yang tebal dan mata elang mereka. Tetapi gambaran tentang cowok Italy itu langsung rusak seketika saat saya sedang backpacking ke Vietnam, tepatnya di Ho Chi Minh City (Saigon).

Waktu itu saya mengambil paket tur ke 2 destinasi wisata yang ada di sekitar Saigon, Cao Dai Temple dan Chu Chi Tunnel. Paket wisata ini tidak private, jadi ada beberapa wisatawan lain yang juga ikut paket tur itu. Nah, 3 wisatawan yang ikut paket tur itu tidak lain dan tidak bukan adalah cowok-cowok Italy. So, apa hubungannya dengan judul tulisan ini???

Jadi begini, paket tur dimulai jam 8 pagi, tapi kami-kami, para wisatawan sudah harus stand by dari jam setengah 8. Saya on time dong. Secara ya, yang namanya jam karet jangan dibawa-bawa ke luar negeri deh! Malu-maluin nama besar bangsa Indonesia aja.

Sekitar jam 8 kurang saya sudah naik bus wisata. Tapi anehnya, sampai jam 8.20, bus tidak kunjung berangkat. Saya dan wisatawan yang lain mulai tidak sabar menunggu. Tour guide akhirnya menjelaskan kenapa kami tidak kunjung berangkat, ternyata kami sedang menunggu 3 wisatawan lain yang tidak kunjung datang. Huuhh, paling bête deh kalo harus menunggu orang seperti ini… Jadi berasa di-dzolimi gitu… 🙁

Akhirnya, tuh orang yang kita tunggin nyampe juga jam setengah sembilan, so bus pun langsung berangkat ke destinasi pertama yang akan kami kunjungi, Cao Dai Temple. Dalam perjalanan, tour guide menjelaskan banyak hal tentang Vietnam dan juga tentang dua tempat yang akan kami kunjungi. Selain itu dia juga menjelaskan berapa lama kami akan mengunjungi Cao Dai Temple dan jam berapa semua wisatawan sudah harus berada di dalam bus lagi lalu melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya.

Guess what??!! Walaupun si tour guide sudah menjelaskan dengan terperinci dan sejelas-jelasnya tentang rule wisata hari itu tapi tetap aja tuh 3 cowok Italy yang kebetulan satu perjalanan sama kami telat-telat juga! Bukan hanya telat, karena mereka melebihi tenggat waktu yang diberikan tour guide untuk keterlambatan, jadi mereka kami tinggal deehhh… Bye-bye Italian youngsters! 😀

*****************************************************

Huuhh, ternyata bukan orang Indonesia saja yang terkenal dengan jam karet ya? Orang Italy juga jam karet juga! Hehehe… tapi emang sih, kita nggak bisa men-generalisir perilaku orang Italy dengan hanya melihat kelakuan 3 penduduk mereka. Tapi pengalaman pertama saya bertemu dengan orang Italy, I mean cowok Italy memberikan first impression yang cukup buruk di mata saya. Cakep-cakep tapi kok telatan!

Ya sudah lah, mari kita ambil hikmah dari kejadian ini. Yang pertama, kebiasaan ngaret jangan dibawa-bawa ke negeri orang, bikin nama negara kita minus di mata orang lain. Yang kedua, pilihannya adalah telat atau ketinggalan (seperti yang dialami ketiga cowok Italy itu).

Yang pasti, akan lebih baik membiasakan budaya on time dan meninggalkan yang namanya jam karet. Jangan seperti si Italiano yang Itelato itu ya… Hehehe… 😀

Happy traveling ya readers… 🙂

Denpasar, 27 Oktober 2010 15:40

~Okvina Nur Avita

  1. Bener, jika anda pernah ke Italy, kelakuan mereka gak jauh beda ama orang Indonesia. Suka telat, suka melanggar rambu2 lalu lintas ampe jalan raya jadi semrawut.
    kalo soal waktu, menurut pengalaman saya, orang Belanda-lah yang paling ketat. Apa2 juga harus dibikin janji, walaupun itu cuma untuk minum kopi 😛

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *